Kepala UPTD Pusdatin Keuangan BPKAD Provinsi Lampung Weda Helmina Jadi Narasumber Sosialisasi Implementasi SIPD dan SP2D Online

  • Diposting pada 5 Mei 2025
  • Berita
  • Oleh Administrator
  • 1048 Dilihat
pemaparan-sipd-sp2d-online-thumb-kWaybViOuJ.jpg

Bandar Lampung - Kepala UPTD Pusdatin Keuangan BPKAD Provinsi Lampung, Weda Helmina, SE.,MM., menjadi narasumber dalam kegiatan Sosialisasi Implementasi Sistem Informasi Pemerintah Daerah Republik Indonesia (SIPD) dan Penerapan SP2D Online yang digelar di Kantor Pusat Bank Lampung, Senin (5/5/2025).

Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) dari empat kabupaten di Provinsi Lampung, yakni Kabupaten Way Kanan, Lampung Utara, Tanggamus, dan Lampung Timur. Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Direktur Bisnis Bank Lampung, Ahmad Jahri.

Dalam sambutannya, Ahmad Jahri menyampaikan bahwa Bank Lampung sebagai bank daerah memiliki tanggung jawab untuk terus menumbuhkembangkan potensi daerah melalui inovasi layanan keuangan, termasuk mendukung penuh implementasi SP2D Online sebagai bagian dari SIPD.

"Kita harus memastikan transaksi keuangan daerah dilakukan dengan transparan, cepat, dan aman. Transaksi yang dilakukan oleh pemerintah daerah ke depan kami harapkan semakin banyak yang menggunakan rekening Bank Lampung," ujarnya.

Jahri juga menekankan pentingnya mindset kolektif dalam membesarkan bank milik daerah agar sejalan dengan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi serta peningkatan pendapatan asli daerah.

Pada sesi utama, Weda Helmina memaparkan materi bertajuk "Penerapan SP2D Online Provinsi Lampung". Ia menjelaskan secara menyeluruh tentang implementasi SIPD sebagai sistem digital yang dikelola Kementerian Dalam Negeri untuk mengelola keuangan daerah secara terintegrasi.

"SIPD menjadi langkah penting dalam upaya digitalisasi birokrasi keuangan daerah. SP2D Online merupakan salah satu bagian penting dari SIPD yang memungkinkan proses pencairan dana dilakukan secara real time dan efisien," kata Weda.

Weda mengungkapkan bahwa Provinsi Lampung telah menetapkan kebijakan penggunaan penuh aplikasi SIPD sejak tahun 2024, termasuk berkomitmen penuh dalam penggunaan transaksi non tunai. Bahkan, Lampung menjadi salah satu daerah tercepat dalam menjalankan pilot project SP2D Online.

Mulai 1 Maret 2025, sistem ini telah digunakan untuk belanja gaji, di mana proses transfer dilakukan langsung ke rekening pegawai negeri sipil (PNS) tanpa perlu proses manual yang biasanya memakan waktu.

Ia menambahkan bahwa sebelum penerapan SP2D Online, ada beberapa hal penting yang harus dipastikan, seperti integrasi sistem perbankan dengan SIPD, pemahaman terhadap alur bisnis proses pencairan dana, dan validasi data pegawai serta rekanan.

"SP2D Online membaca data rekening pegawai dari template yang telah diunggah. Karena itu, sangat penting bagi bendahara melakukan validasi rekening sebelum mengajukan pencairan. Selain itu, data rekanan dan ID Billing pajak juga harus aktif dan valid," jelas Weda.

Ia turut mengingatkan beberapa kendala yang masih sering ditemukan di lapangan seperti status SP2D yang belum berubah di sistem meskipun transfer sudah berhasil, kesalahan tanggal overbook, hingga ID billing yang tidak aktif.

Sesi berikutnya diisi oleh perwakilan dari Bank Lampung yang memperkuat poin-poin penting dari presentasi sebelumnya. Mereka menekankan kesiapan infrastruktur Bank Lampung dalam mendukung SP2D Online, termasuk Laboratorium IT Bank Lampung yang berlokasi di Jl. Wolter Monginsidi, Bandar Lampung.

Selain itu, pemaparan juga dilanjutkan oleh Wenti Oktafiani dari pihak sistem Bank Lampung, yang menjelaskan berbagai jenis transaksi di SIPD, proses login dengan Multi-Factor Authentication (MFA), serta penggunaan aplikasi Sekubal yang menjadi interface Bank Lampung dalam proses SP2D Online.

Wenti menjelaskan bahwa pengguna dapat memilih metode autentikasi seperti soft token atau OTP via SMS, serta mengaktifkan email untuk otorisasi. Ia juga membahas masalah teknis yang sering dihadapi pengguna seperti gagal bruto dan status pending di aplikasi Sekubal.

"Kesiapan teknis sangat penting untuk keberhasilan implementasi SP2D Online. Oleh karena itu, penting bagi tiap kabupaten untuk memperkuat koordinasi dengan tim IT Bank Lampung dan terus melakukan pelatihan internal," ujar Wenti.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan Bank Lampung dalam mewujudkan sistem keuangan daerah yang transparan, akuntabel, dan berbasis digital.

Dengan implementasi SP2D Online yang terintegrasi langsung melalui API ke Bank Lampung, proses transfer keuangan daerah kini dapat dilakukan kapan saja, bahkan pada hari libur, yang menjadi keunggulan baru dari sistem keuangan daerah berbasis SIPD.

Sosialisasi ini menjadi momentum penting untuk mempercepat transformasi digital keuangan daerah dan memperkuat komitmen Provinsi Lampung dalam membangun tata kelola keuangan yang modern dan efisien.

103
Penulis
Administrator
Administrator

Anda Mungkin Juga Menyukai

Tulis Tanggapan